1Saudara-saudaraku! Saudara semuanya sudah mengenal hukum. Jadi, kalian tahu bahwa kekuasaan hukum atas seseorang, berlaku hanya selama orang itu masih hidup.
1Are ye ignorant, brethren, (for I speak to those knowing law,) that law rules over a man as long as he lives?
2Seorang wanita yang bersuami, umpamanya, terikat oleh hukum kepada suaminya hanya selama suaminya masih hidup. Kalau suaminya mati, istri itu bebas dari hukum yang mengikatnya kepada suaminya.
2For the married woman is bound by law to her husband so long as he is alive; but if the husband should die, she is clear from the law of the husband:
3Kalau wanita itu hidup dengan laki-laki yang lain pada waktu suaminya masih hidup, maka wanita itu dikatakan berzinah. Tetapi kalau suaminya meninggal, maka secara hukum, wanita itu sudah bebas. Dan kalau ia kawin lagi dengan seorang laki-laki yang lain, maka ia tidak berzinah.
3so then, the husband being alive, she shall be called an adulteress if she be to another man; but if the husband should die, she is free from the law, so as not to be an adulteress, though she be to another man.
4Begitu juga halnya dengan kalian, Saudara-saudaraku. Terhadap hukum agama Yahudi kalian sudah mati, karena kalian telah dipersatukan dengan tubuh Kristus dan menjadi kepunyaan Dia yang sudah dihidupkan kembali dari kematian. Ia dihidupkan dari kematian supaya kita menjadi berguna bagi Allah dalam kehidupan kita.
4So that, my brethren, *ye* also have been made dead to the law by the body of the Christ, to be to another, who has been raised up from among [the] dead, in order that we might bear fruit to God.
5Sebab, dahulu kita hidup menurut sifat-sifat manusia. Pada waktu itu keinginan-keinginan yang berdosa, yang timbul karena adanya hukum agama, memegang peranan dalam diri kita. Itu sebabnya kita melakukan hal-hal yang mengakibatkan kematian.
5For when we were in the flesh the passions of sins, which [were] by the law, wrought in our members to bring forth fruit to death;
6Tetapi sekarang kita tidak lagi terikat pada hukum agama Yahudi. Kita sudah mati terhadap hukum yang dahulunya menguasai kita. Kita tidak lagi mengabdi dengan cara yang lama, menurut hukum yang tertulis. Sekarang kita mengabdi menurut cara baru yang ditunjukkan oleh Roh Allah kepada kita.
6but now we are clear from the law, having died in that in which we were held, so that we should serve in newness of spirit, and not in oldness of letter.
7Kalau begitu, apakah yang dapat kita katakan? Bahwa hukum agama Yahudi jahat? Tentu tidak! Tetapi hukum itulah yang mengajar saya tentang dosa. Saya tidak akan tahu tamak itu apa, kalau hukum agama tidak mengatakan, "Janganlah tamak."
7What shall we say then? [is] the law sin? Far be the thought. But I had not known sin, unless by law: for I had not had conscience also of lust unless the law had said, Thou shalt not lust;
8Melalui hukum agama, dosa mendapat kesempatan untuk menimbulkan segala macam keinginan yang tamak di dalam hati saya; sebab kalau hukum agama tidak ada, maka dosa pun mati.
8but sin, getting a point of attack by the commandment, wrought in me every lust; for without law sin [was] dead.
9Saya dahulu hidup tanpa hukum agama. Tetapi ketika hukum agama muncul, dosa mulai hidup
9But *I* was alive without law once; but the commandment having come, sin revived, but *I* died.
10dan saya mati. Maka hukum agama itu, yang mulanya dimaksudkan untuk memberi hidup, malah mendatangkan kematian kepada saya.
10And the commandment, which [was] for life, was found, [as] to me, itself [to be] unto death:
11Karena melalui hukum agama itu, dosa mengambil kesempatan menipu dan membunuh saya.
11for sin, getting a point of attack by the commandment, deceived me, and by it slew [me].
12Hukum agama berasal dari Allah, dan setiap perintah dalam hukum itu datangnya dari Allah, jadi adil dan baik.
12So that the law indeed [is] holy, and the commandment holy, and just, and good.
13Nah, apakah ini berarti bahwa yang baik itu mendatangkan kematian bagi saya? Tentu tidak! Dosalah yang mendatangkan kematian itu. Dengan memakai yang baik, dosa mendatangkan kematian kepada saya, supaya sifat-sifat dosa kelihatan dengan jelas. Melalui perintah-perintah Allah, terbuktilah betapa jahatnya dosa.
13Did then that which is good become death to me? Far be the thought. But sin, that it might appear sin, working death to me by that which is good; in order that sin by the commandment might become exceeding sinful.
14Kita tahu bahwa hukum agama Yahudi berasal dari Roh Allah; tetapi saya ini manusia lemah. Saya sudah dijual untuk menjadi hamba dosa.
14For we know that the law is spiritual: but *I* am fleshly, sold under sin.
15Sebab saya sendiri tidak mengerti perbuatan saya. Hal-hal yang saya ingin lakukan, itu tidak saya lakukan; tetapi hal-hal yang saya benci, itu malah yang saya lakukan.
15For that which I do, I do not own: for not what I will, this I do; but what I hate, this I practise.
16Nah, kalau saya melakukan hal-hal yang bertentangan dengan keinginan saya, itu berarti saya mengakui bahwa hukum agama Yahudi itu baik.
16But if what I do not will, this I practise, I consent to the law that [it is] right.
17Jadi, bukan lagi saya sebenarnya yang melakukan itu, melainkan dosa yang menguasai diri saya.
17Now then [it is] no longer *I* [that] do it, but the sin that dwells in me.
18Saya tahu bahwa tidak ada sesuatu pun yang baik di dalam diri saya; yaitu di dalam tabiat saya sebagai manusia. Sebab ada keinginan pada saya untuk berbuat baik, tetapi saya tidak sanggup menjalankannya.
18For I know that in me, that is, in my flesh, good does not dwell: for to will is there with me, but to do right [I find] not.
19Saya tidak melakukan yang baik yang saya ingin lakukan; sebaliknya saya melakukan hal-hal yang jahat, yang saya tidak mau lakukan.
19For I do not practise the good that I will; but the evil I do not will, that I do.
20Kalau saya melakukan hal-hal yang saya tidak mau lakukan, itu berarti bukanlah saya yang melakukan hal-hal itu, melainkan dosa yang menguasai diri saya.
20But if what *I* do not will, this I practise, [it is] no longer *I* [that] do it, but the sin that dwells in me.
21Jadi, saya mengambil kesimpulan bahwa hukum inilah yang memegang peranan: yaitu bahwa kalau saya mau melakukan yang baik, maka hanya yang jahat saja yang timbul pada saya.
21I find then the law upon *me* who will to practise what is right, that with *me* evil is there.
22Batin saya suka akan hukum Allah,
22For I delight in the law of God according to the inward man:
23tetapi saya sadar bahwa dalam diri saya ada pula hukum lain yang memegang peranan--yaitu hukum yang berlawanan dengan hukum yang diakui oleh akal budi saya. Itu sebabnya saya terikat pada hukum dosa yang memegang peranan di dalam diri saya.
23but I see another law in my members, warring in opposition to the law of my mind, and bringing me into captivity to the law of sin which exists in my members.
24Nah, beginilah keadaan saya: saya mentaati hukum Allah dengan akal budi saya, tetapi dengan tabiat manusia saya, saya takluk pada dosa. Alangkah celakanya saya ini! Siapakah yang mau menyelamatkan saya dari badan ini yang membawa saya kepada kematian? Syukur kepada Allah! Ia mau menyelamatkan saya melalui Yesus Kristus.
24O wretched man that I [am]! who shall deliver me out of this body of death?
25(7:24)
25I thank God, through Jesus Christ our Lord. So then *I* *myself* with the mind serve God's law; but with the flesh sin's law.